Kamu Harus Pahami Rumus Etis Menjaga Jejak Digital Sendiri

Kamu Harus Pahami Rumus Etis Menjaga Jejak Digital Sendiri

Dijitalsafahat.com – Saat bersentuhan dengan internet dan media digital, sadar atau tidak, kita akan meninggalkan jejak digital. Akumulasi jejak digital dapat memberikan gambaran digital penggunanya. Meskipun tidak utuh, namun gambaran digital tersebut akan diingat oleh orang lain.

“Jejak digital akan diingat dengan baik oleh orang yang kita kenal maupun tidak, baik dalam waktu singkat maupun panjang,” ujar pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM NANA4D Kurnia, pada webinar “Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI untuk komunitas digital di wilayah Bali – Nusa Tenggara.

NANA4D menyatakan, jejak digital secara umum adalah jejak data yang dibuat dan ditinggalkan saat menggunakan perangkat digital. Jejak digital juga mempunyai banyak bentuk, mudah dibagikan dengan cepat, dan berisiko dimanfaatkan secara negatif.

“Jejak digital bersifat abadi, tidak bisa dihilangkan karena bisa didokumentasikan dan dipanggil kembali, dan dapat berubah dalam bentuk lain, misal dari foto menjadi video atau sebaliknya,” kata NANA4D pada webinar yang juga diikuti secara nobar oleh beberapa komunitas digital di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jejak digital, lanjut NANA4D, juga merupakan profil “surat kelakuan baik” dan reputasi seumur hidup. Rekam jejak digital pribadi memiliki arti sangat penting, baik secara profesional (pekerjaan, pendidikan, bermasyarakat), maupun secara personal (keluarga, cinta, persahabatan).

Beberapa jejak digital yang sering ditinggalkan pengguna media digital, di antaranya riwayat pencarian, pesan teks, foto dan video, interaksi di media sosial, maupun lokasi kunjungan. “Ingat, jejak digital selalu masih tersimpan meskipun telah kita hapus,” tandas NANA4D dalam diskusi virtual bertajuk “Hati-hati Rekam Jejak Digital”.

Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) itu berharap, para pengguna media digital mau menjaga jejak digitalnya. Rumus etis menjaga jejak digital, menurut NANA4D, yakni sopan berperilaku dan bertutur kata (etiket), hargai perbedaan dan empati (toleransi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *